STIRER MAGNETIK
I. PENGERTIAN STIRER/ GAMBARAN UMUM
Stirer adalah salah satu jenis alat laboratorium yang berfungsi untuk
mengaduk larutan sehinga zat terlarut menjadi cepat larut menjadi larutan –
larutan homogen dengan memanfaatkan arus kisaran. Alat ini biasanya menggunakan
motor dengan kecepatan kisaran 300 – 2000 rpm.
Di dalam laboratorium, sering digunakan bahan – bahan pencampuran yang
ditambahkan dengan zat yang dianalisa, misalnya antara amoksilin dan kalium
kavulanat yang merupakan kombinasi tetap amoksilin trihidat dan garam kalium
dari asam kavulanat dalam bentuk campuran serbuk nantinya dapat direkonstruksi
menjadi aral, tablet, tablet salut tipis dan tablet kunyah. Agar keduanya
menjadi homogen, maka campuran tadi diaduk
yaitu dengan cara masing – masing serbuk dilarutkan dalam 400 ml air dan
diaduk dengan kecepatan konstan, yaitu pada skala kecepatan 750 rpm selama
10,20 dan 30 menit.Sebagai contoh lain stirrer digunakan untuk:
1.
Penetapan kadar asam nitrat pada sulfanilamide secara
titrasi, nitrimetri dan potensiometer.
2.
Pemeriksaan kadar bilirubin dalam urine dengan cara
mengaduknya dengan kecepatan tinggi selama ± 5 menit.
3.
Pemeriksaan kadare glukosa dalam urine dengan cara
mengaduknya dengan cairan benedict pada kecepatan tinggi selama ± 5 menit.
II. BLOK DIAGRAM DASAR STIRER
III. CARA KERJA BLOK DIAGRAM
Pada saat “on” rancangan power supply memberikan supply tegangan terhadap
ground ke seluruh rangkaian. Kemudian pilih kecepatan yang diinginkan dan
berapa lama waktu pengadukan dengan menekan push button yang ada di rangkaian pemilihan
timer, setelah tombol start ditekan maka rangkaian motor akan bekerja dan timer
akan menghitung sesuai dengan lamanyawaktu yang telah disetting.
Selama proses pengadukan,timer menghitung lamanya proses pengadukan dan
mengontrol kontaktor relay pengaturan kecepatan motor. Proses pengadukan akan
selesai jika timer sudah selesai menghitung waktu yang sudah disetting tadi.
IV.CARA PENGOPERASIAN
1.
Siapkan alat atau objek yang akan di larutkan/ dihomogenkan.
2.
Siapkan wadah tempat air sebagai wadah dari objek.
3.
Nyalakan alat, kemudian atur kecepatan dan waktu yang
diinginkan.
V. CARA PERBAIKAN
Identifikasi
kerusakan – kerusakan pada alat begitu pula pengecekan pada komponen –
komponen. Kemudian perbaiki apabila terjadi kerusakan, dan apabila komponen
tidak bisa diperbaiki maka ganti dengan spare part yang tersedia.
No comments:
Post a Comment