PERALATAN
TERAPY ( Short Wave Diathermy )
Latar belakang
Terapi
sudah sangat dikenal masyarakat dari zaman nenek moyang kita dulu, beberapa
masih digunakan sampai sekarang , namun dengan seiring bertumbuhnya teknologi
di dunia , sekarang alat terapi bisa dibuat menjadi alat tanpa adanya bantu
tangan dari manusia. hanya dengan membeli alat tersebut, manusia dapat dibantu
terapi nya, terapi juga menggunakan metode yang berbeda beda , ada yang
menggunakan getaran , sinyal listrik , cahaya , gelombang . Namun dalam karya
tulis ilmiah yang saya buat kali ini akan memilih alat terapi yang disebut
dengan short wave dhyathermy. Dari sudut pemikiran saya, setelah saya melihat
alat, menggunakan alat, menjadi pasien untuk alat ini dapat saya simpulkan alat
bekerja dengan sistem gelombang yang terpancar dari probe yang memancarkan
gelombang pendek yang digunakan untuk pemanasan pada jaringan dalam tubuh kita sehingga pembuluh darah dalam tubuh kita menjadi lancar dengan kerja alat yang
mengubah energi elektromagnetik yang dipancarkan oleh alat melalui probe
menjadi energi panas yang bisa kita rasakan sendiri .
Kegunaan
alat ini dapat dipercaya dalam penggunaan terapi yang dapat menyembuhkan
inflamasi sendi baik lutut maupun bahu, keseleo pada lutut, sakit pinggang,
reumatik, nyeri punggung bawah dan lain lain. Namun penggunaan alat harus terus
dilihat dan selalu dipantau oleh petugas, kerena apabila terjadi kelalaian
dalam penggunaan alat maka akan terjadi dampak yang bisa merusak bagian dalam
tubuh manusia salah satu contohnya seperti robeknya otot di dalam tubuh manusia.
gambar 4.3
Spesifikasi
1. Merk :
Enraf neoniu
2. Type :
Curapuls 67
3. Frekuensi :
15-200 Hz
4. Intensitas :
1-1
5. Timer : Digital
Fungsi
Short
Wave Diathermy adalah suatu alat therapy yang memancarkan gelombang pendek yang
digunakan untuk pemanasan pada jaringan dalam dan pembuluh darah agar peredaran
darah menjadi lancar dengan merubah energi elektromagnet menjadi energi panas.
Kegunaan
alat ini dapat dipercaya dalam penggunaan terapi yang dapat menyembuhkan
inflamasi sendi baik lutut maupun bahu, keseleo pada lutut, sakit pinggang,
reumatik, nyeri punggung bawah dan lain lain.
Blok Diagram
gambar 4.4
1. Power
Suplly berfungsi untuk mendistribusikan tegangan keseluruh rangkaian pesawat
short wive diathermy
2. Rangkaian
Intensitas berfungsi untuk mengatur dosis teganagan yang masuk ke HTT
3. Rangkaian
Timer befungsi untuk mengatur lamanya pesawata short wave diathermy bekerja
4. HTT
merubaha tegangan yang kecil menjadi besar sehingga menimbulkan frekuensi yang
tinggi
5. Tabung
Tyristor berfungsi untuk meneruskan dan memancarkan daya gelombang pendek
dengan intensitas yang besar.
6. Rangkaian
Receiver RF berfungsi untuk menangkap gelombang pendek yang dipantulkan oleh
Tabung Tyristor.
7. Rangkaian
auto Tuning berfungsi untuk mengatur tegangan yang ingin dipakai.
8. Probe
berfungsi sebagai tempat untuk menyalurkan gelombang kepada pasien.
Prinsip Kerja
Pola
pemanasan yang dihasilkan tergantung pada tipe SWD serta kandungan air dan
elektrolit dalam jaringan (jaringan berkadar air tinggi misalnya : otot, kulit,
darah, sedangkan jaringan berkadar air rendah misalnya : tulang dan lemak).
Intensitas
SWD sesuai dengan persepsi nyeri pasien. Sebuah kain handuk digunakan sebagai
antara dan untuk menyerap keringat yang sangat konduktif dan bisa menimbulkan
pemanasan fokal yang berbahaya. Waktu pengobatan adalah 15-30 menit.
Langkah
Pengoperasian
1.
Persiapan dan
Pelaksanaan :
a. Tempatkan alat pada ruang tindakan.
b. Lepaskan penutup debu
c. Siapkan aksesoris (electrode)
d. Hubungkan alat dengan terminal
pembumian
e. Hubungkan alat dengan catu daya
f. Hidupkan alat dengan menekan tombol
ON/OFF ke posisi ON.
g. Lakukkan pemanasan secukupnya
h. Atur tombol sesuai kebutuhan
pelayanan
i.
Lakukan test fungsi tombol emergenci stop, tuning, timer dan
intensitas
j.
Jelaskan fungsi dan cara penggunaan tombol emergenci stop
pada pasien.
k. Beritahukan kepada pasien, mengenai
tindakan yang akan dilakukan
l.
Tentukan electrode yang akan di gunakan dan pasang pada
alat.
m. Atur intensitas energi sesuai yang
di perlukan.
n. Tempatkan electrode pada obyek
o. Atur waktu penyinaran
p. Lakukan penyinaran. Perhatikan
kondisi pasien
2. Pengemasan dan Penyimpanan :
a. Setelah terapi selesai, kembalikan
tombol intensitas energi keposisi minimum
b. Matikan alat dengan menekan atau
memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF
c. Lepaskan hubungan alat dengan catu
daya
d. Lepaskan kebel pembumian
e. Lepaskan electrode dan bersihkan
f. Bersihkan alat. Pastikan alat dalam keadaan baik dan siap di
fungsikan pada pemakaian berikutnya
g. Simpan alat dan aksesoris ke tempat
semula dan Pasang penutup
debu
h. Catat beban kerja alat - dalam
jumlah pasien
Pemeliharaan
Alat
Tabel Pemeliharaan
No
|
Kegiatan
Pemeliharaan
|
Periode
|
1
|
Cek
dan bersihkan seluruh bagian alat
|
1
bulan
|
2
|
Cek
sistem catu daya, perbaiki bila perlu
|
1
bulan
|
3
|
Cek
fungsi selector, tombol/switch, perbaiki bila perlu
|
1
bulan
|
4
|
Cek
kabel elektroda frekuensi tinggi dari kerusakan dan bersihkan konektor bila
perlu
|
1
bulan
|
5
|
Cek
corona dan bunga api (arching) pada setting energi tinggi
|
1
bulan
|
6
|
Cek
dan periksa fungsi pewaktu (timer), perbaiki bila perlu
|
1
bulan
|
7
|
Lakukan
pelumasan pada roda gigi, jika dilengkapi automatic patient tuning
|
6
bulan
|
8
|
Cek
dan periksa lampu-lampu indicator, ganti bila perlu
|
6
bulan
|
9
|
Cek
gerakan automatic patient tuning pada energi maksimum, perbaiki bila perlu
|
6
bulan
|
10
|
Cek
sistem pengamanan, perbaiki bila perlu
|
6
bulan
|
11
|
Lakukan
pengukuran tahanan kabel
|
1
bulan
|
12
|
Lakukan
pengukuran arus bocor
|
1
bulan
|
13
|
Lakukan
uji kinerja alat
|
6
bulan
|
No comments:
Post a Comment