Sunday 6 April 2014

Waterbath


WATER BATH
WATER DESTILATION


Apa itu waterbath
}  Alat laboratorium water bath merupakan penunjang proses pendiagnosaan penyakit.
}  Untuk pendiagnosaan suatu penyakit di Rumah Sakit maupun klinik,umumnya menggunakan sample,karena dapat dilakukan berulang-ulang.
}  Untuk pendiagnosaan sample dari seorang pasien diperlukan kestabilan suhu, agar hasil pendiagnosaan benar-benar tepat

TEORI DASAR
Pada beberapa keperluan kadang perlu dilengkapi dengan alat pemanas air yang praktis. Sebagai contoh : laboratorium, dsb. Untuk itu waterbath difungsikan teorinya sangat sederhana, untuk menghasilkan air hangat dengan suhu tertentu, hanya dibutuhkan suatu pemanas air sedangkan untuk keperluan tertentu, hanya dibutuhkan suatu pemanas air sedangkan untuk keperluan yang lebih komplek bisa disertakan alat yang dapat mengatur suhu air tersebut.
·       Saklar
    Saklar berfungsi sebagai penghubung dan pemutus circuit.
·   Thermostat
     Pada bagian sensor thermostat berisi cairan yang akan memuai jika di beri panas. Pemuaian ini di manfaatkan untuk mendorong suatu plat kontaktor. Plat kontaktor dapat diatur tekanannya dengan memutar sebuah knob.   
Heater
Heater adalah suatu komponen yang dapat merubah energi listrik menjadi energi panas. Teori dasarnya adalah apabila arus listrik yang besar di alirkan melalui penampang penghantar dengan lilitan yang sangat kecil,maka penghantar tersebut menjadi panas kerena benturan electron yang sangat cepat dan terpusat pada penampang penghantar kecil.
Hal ini akan mengakibatkan panasnya penghantar. Dari segi electrical panas yang di timbulkan merupakan kerugian,tetapi dari segi pemanfaatan panas yang di timbulkan dapat di manfaatkan untuk berbagai terapan dalm praktek. Teori inilah yang kemudian di manfaatkan oleh heater.
PRINSIP KERJA
Prinsipnya adalah memanfaatkan umpan balik dari sensor suhu untuk menjaga kestabilan suhu. Setelah pesawat dihidupkan, heater akan memanaskan air sampai suhu air naik dan sesuai dengan suhu yang kita pilih, heater akan berhenti memanaskan air, hanya sesekali heater akan bekerja untuk menjaga kestabilan suhu.
·        Rangkaian Water Bath


 
 


Blok diagram


Bagian bagian
1.    Media yang digunakan adalah Air
2.   Elemen  berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi panas agar didapat suhu diatas ruangan.
3.   Alumunium foil untuk melindungi elemen agar panas masuk ke bagian wadah .
4.   Lampu Indikator berfungsi untuk memberikan indikasi, apakah tegangan masuk ke dalam rangkaian
5.   Thermostat berfungsi sebagai sensor dan pengatur suhu.
6.   Glass wool digunakan untuk meredam panas.
7.   Steker berguna untuk menghubungkan alat water bath dengan tegangan PLN.
8.   Switch berfungsi untuk memastikan dan menghidupkan alat.
9.   Lampu Indikator elemen untuk mengetahui apakah elemen mendapat supply atau tidak.


Standart pengoperasian
1.    Masukkan air ke dalam water bath
2.   Masukkan tabung reaksi kle dalam wadah
3.   Atur suhu pada thermostat sesuai yang dikehendaki dengan memutar thermostat (central waterbath manual )
4.   Hubungkan steker dengan catu daya PLN
5.   Tekan saklar on
6.   Tutup water bath dengan rapat





Standart pemeliharaan
1.    Setelah digunakan kembali dibersihkan
2.   Hindari alat dalam kondisi ON tanpa air
3.   Periksa kabel supply pastikan dalam keadaan baik
4.   Periksa kondisi saklar/switch pastikan bekerja dengan baik
5.   Periksa thermostat pastikan dalam keadaan akurat.

SOP ANALISA KERUSAKAN
o   Kondisi awal kabel saat alat tersebut dianalisa :
-         kabel-kabel koneksi antar komponen tidak terpasang
-         thermostat mengalami kerusakan pada bagian sensor (putus)
-         saklar macet


SOP Pemantau
o   pantau kinerja pada heater pada saat dioperasikan apakah bekerja dengan baik.
o   Pantau kinerja dari thermostat pada saat alat dioperasikan apakah bekerja dengan baik.
o   Pemantauan dilakukan pada alat ingin digunakan pertama kali agar dapat mengetahui apakah alat ini dalam kondisi yang baik untuk digunakan.




FUNGSI TOMBOL
o   Saklar Utama
Berfungsi untuk mematikan dan menghidupkan alat.

o   Knop Thermostat
Berfungsi untuk mengatur besarsuhu yang diinginkan.






UJI FUNGSI
o   Setelah alat diisi dengan air, kemudian alat dinyalakan selama beberapa menit dengan suhu yang telah kita tentukan, missal 40oC
o   Setelah beberapa menit, ukur keakurasian alat dengan thermometer standar, apakah suhu stabil pada suhu yang telah kita tentukan?
o   Jika ya, alat dapat digunakan dengan baik. Jika tidak kalibrasi thermostat alat/ganti




SOP KALIBRASI
Pada alat ini tidak digunakan option untuk kalibrasi, ini disebabkan karena pada alat ini menggunakan komponen yang sudah build-up dan tidak dapat dikalibrasi, seperti thermostat
Cara lain adalah dengan mengganti thermostat yang lebih presisi







Wednesday 2 April 2014

Termistor

THERMISTOR

Termistor adalah alat atau komponen atau sensor elektronika yang dipakai untuk mengukur suhu. Prinsip dasar dari termistor adalah perubahan nilai tahanan (tahanan atau werstan atau resitance) jika suhu atau temperatureyang mengenai termistor ini berubah. termistor ini merupakan gabungan antara kata termo (suhu) dan resitor (alat pengukur tahanan) .

Termistor ditemukan oleh samul ruben , ada dua macam termistor secara umum : Positor atau PTC (Postive temperature Coefficient) dan NTC ( Negative Temperature Coefficient ). Nilai tahanan pada PTC akan naik jika perubahan suhunya naik, sementara sifat NTC justru kebalikannya. Sebuah termistor dibuat dari bahan semikonduktor, komponen ini dapat dibuat dalam bentuk piringan, batangan, atau butiran. Thermistor butiran memiliki ukuran diameter yang hanya beberapa milimeter. Pada beberapa thermistor butiran, butir semikonduktornya dibungkus oleh sebuah kaplsul kaca

karean ukurannya yang sangat kecil, thermistor butiran dapat memberikan reaksi yang sangat cepat terhadap perubahan suhu. Thermistor memiliki dua buah kaki terminal, sebagian besar thermistor memiliki tahanan yang nilainya akan semakin mengecil dengan bertambahnya suhu. Thermistor jenis ini disebut sebagai thermistor koefisien suhu negatif (Negative temperature Coefficient) atau thermistor NTC. Thermistor-thermistor dengan keofisien suhu yang postif (Positive Temperature Coeffiicent) atau thermsitor PTC. juga tersedia di pasaran, namun lebih jarang digunakan. Thermistor digunakan di dalam rangkaian-rangkaian pengukur suhu atau yang memberikan tanggapan-tanggapan tertentu terhadap perubahan suhu. komponen ini juga dapat digunakan di dalam rangkaian-rangkaian yang akan mengalami ganggunan, atau bahkan kerusakan akibat perubahan suhu. Thermistor secara otomatis akan bekerja untuk menetralkan efek perubahan suhu 



Prinsip Kerja Relay

Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi
(solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka.Relay biasanya digunakan untuk menggerakkan arus/tegangan yang besar (misalnya peralatan listrik 4 ampere AC 220 V) dengan memakai arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1 ampere 12 Volt DC). Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik.
Secara sederhana relay elektromekanis ini didefinisikan sebagai berikut :
• Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup (atau membuka) kontak saklar.
• Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi listrik.
Dalam pemakaiannya biasanya relay yang digerakkan dengan arus DC dilengkapi dengan sebuah dioda yang di-paralel dengan lilitannya dan dipasang terbaik yaitu anoda pada tegangan (-) dan katoda pada tegangan (+). Ini bertujuan untuk mengantisipasi sentakan listrik yang terjadi pada saat relay berganti posisi dari on ke off agar tidak merusak komponen di sekitarnya.
Konfigurasi dari kontak-kontak relay ada tiga jenis, yaitu:
• Normally Open (NO), apabila kontak-kontak tertutup saat relay dicatu
• Normally Closed (NC), apabila kontak-kontak terbuka saat relay dicatu
Change Over (CO), relay mempunyai kontak tengah yang normal tertutup, tetapi ketika relay dicatu kontak tengah tersebut akan membuat hubungan dengan kontak-kontak yang lain.
Penggunaan relay perlu memperhatikan tegangan pengontrolnya serta kekuatan relay men-switch arus/tegangan. Biasanya ukurannya tertera pada body relay. Misalnya relay 12VDC/4 A 220V, artinya tegangan yang diperlukan sebagai pengontrolnya adalah 12Volt DC dan mampu men-switch arus listrik (maksimal) sebesar 4 ampere pada tegangan 220 Volt. Sebaiknya relay difungsikan 80% saja dari kemampuan maksimalnya agar aman, lebih rendah lagi lebih aman.Relay jenis lain ada yang namanya reedswitch atau relay lidi. Relay jenis ini berupa batang kontak terbuat dari besi pada tabung kaca kecil yang dililitin kawat. Pada saat lilitan kawat dialiri arus, kontak besi tersebut akan menjadi magnet dan saling menempel sehingga menjadi saklar yang on. Ketika arus pada lilitan dihentikan medan magnet hilang dan kontak kembali terbuka (off).

Gambar Relay
Prinsip Kerja Relay
Relay terdiri dari Coil & Contact
coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedang contactadalah  sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik dicoil.  Contact ada 2 jenis : Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open), dan  Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close).  Secara sederhana berikut ini prinsip kerja darir elay : ketikaCoil mendapat energi  listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan contact akan menutup

  Gambar Prinsip Kerja Relay

Teknik Menyolder

Teknik Menyolder



A. Peralatan

Peralatan yang dibutuhkan pada waktu menyolder, diantaranya :
  1. Timah solder/Tinol (metal yang mempunyai titik cair cukup rendah sehingga mudah mencair);
  2. Multitester/Multimeter (digunakan untuk memeriksa komponen sebelum disolder);
  3. Penjepit/tang (digunakan untuk menjepit kaki komponen elektronika yang akan di solder, sehingga komponen tersebut mudah dipasang dan tidak terlalu panas karena sebagian panas akan disalurkan pada penjepit);
  4. Penghisap solder (digunakan untuk membersihkan tinol baik yang ada pada PCB maupun komponen, juga digunakan untuk mempermudah waktu mencabut komponen dari PCB);
  5. Dudukan solder (digunakan untuk menyimpan solder yang panas ketika sedang tidak digunakan).

B. Keselamatan Kerja
  1. Gunakan kacamata polycarbonate atau yang sejenis untuk melindungi mata dari asap solder
  2. Jangan pernah menyentuh elemen pemanas atau ujung dari solder
  3. Selalu kembalikan solder pada stand soder setelah digunakan atau ketika tidak digunakan
  4. Lakukan penyolderan pada area yang cukup ventilasi
  5. Cuci tangan ketika selesai mengerjakan penyolderan

C. Persiapan Penyolderan

  • Dipasaran terdapat solder yang mempunyai rentang daya antara 15 watt s/d 40 watt. Semakin besar tegangannya, solder tersebut akan semakin panas. Dalam pemilihan solder yang harus kita perhatikan adalah benda kerja yang akan di solder. Untuk menyolder komponen elektronika dianjurkan menggunakan solder yang berkekuatan 30 watt, supaya tidak terlalu panas yang menyebabkan komponen yang disolder menjadi rusak.
  • Periksa PCB dan komponen elektronika yang akan di solder. Pastikan bahwa komponen-komponen tersebut bisa berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.

D. Proses Penyolderan
Jika hal diatas sudah dipahami dan dipersiapkan maka mari lanjutkan pada tahap penyolderan. Perhatikan dengan seksama tahapan dibawah ini dan hal-hal yang harus dilakukan selama tahap penyolderan.

1. Bersihkan PCB dan Kaki Komponen
Bersihkan bagian-bagian yang akan disolder baik itu PCB maupun kaki komponen elektronika dengan ampelas halus atau pisau sehingga lapisan-lapisan cat, gemuk atau oksida tersingkirkan. Bila menggunakan kawat montase berisolasi (misal; kawat email) maka kelupaslah dulu isolasinya sepanjang 6-7mm kemudian ujung kawat dilapis dengan timah.
2. Memasukan Komponen Elektronika pada PCB
Kawat kaki komponen dimasukan pada lubang PCB dan bengkokan dengan tang sehingga terdapat pengait mekanis untuk menjaga posisi komponen. Ujung kawat yang berdiameter besar harus dipasang sedemikian rupa sehingga penyolderan dapat dilakukan dengan baik.

3. Mengatur Posisi PCB
Aturlah posisi PCB dan titik solderan sehingga cairan timah dapat mengalir sendiri ke titik yang diinginkan dengan bantuan gravitasi bumi.

4. Memanaskan PCB dan Kaki Komponen
Letakan bagian datar dari ujung solder ke sisi yang lebar pada PCB sehingga penyaluran panas terjadi melalui permukaan yang paling luas.
5. Menambahkan Timah pada Titik Solderan
Berikan timah pada titik solderan dan usahakan lapisan kolophonium lebih dulu mencair baru kemudian timah. Jumlah timah yang dilebur pada titik solderan tidaklah harus memenuhi lingkaran pad PCB.

6. Menarik Timah Solder
Setelah jumlah timah yang meleleh dirasa cukup, singkirkan timah dari titik solderan. Tahan ujung solder pada titik solderan sampai timah meresap pada semua bagian solderan. Setelah itu tarik ujung solder dari titik solderan dan biarkan beberapa saat untuk proses pendinginan.

7. Mendinginkan Titik Solderan
Selama pendinginan, titik penyolderan tidak boleh terguncang untuk menghindari penyolderan dingin. Penyolderan dingin dapat dilihat dari permukaan timah pada titik solderan yang menjadi buram.

8. Perhatikan
Untuk menyolder komponen semikonduktor gunakanlah solder yang panas dan lakukan dengan cepat. Hindari menggunakan solder yang dingin yang justru membuat proses penyolderan menjadi lebih lama kecuali dalam kondisi tertentu yang mengharuskan menggunakan solder yang lebih dingin.


Puisi Bu Haji



  • Cerita ini terangkai darimu dan untukmu .. Untuk seseorang yang selalu sabar menantiku Untuk dia yang siap kecewa dan tak pernah siap membuatku kecewa Untuk teman lamaku yang kini telah menyentuh hatiku Untuk dirimu ..
    Dalam dirimu kutemukan jiwaku Dalam hari-hari mu, kutemukan kisahku Dalam senandungmu, kutemukan cintaku Satu persatu , Semuanya .
    Masikah kau ragu seberapa besar aku mencintaimu ? Maka, Izinkan aku menggambar bilangannya untukmu . Cintaku , sebanyak bilangan nafas dan sejauh kaki ku melangkah . ., percayakah kau itu ?
    Aku tak pernah ingin mencoba untuk mendua Aku tak pernah ingin mencoba untuk menyakitimu Aku tak pernah ingin membuat mu ragu , sungguh Aku mencintaimu, hanya saja sulit bagi ku untuk menggambarkan cinta itu Untukmu, kusenandungkan kesetiaan ku yang selalu pasang , tak pernah surut sekalipun hujan tak pernah datang
    Apakah kau dapat percaya aku , sepenuhnya ? Bukan hanya untuk sebulan dua bulan saja Bukan hanya disaat kita sedang bersama Bukan hanya ketika cinta itu sedang tumbuh mekar tersiram rindu , Tetapi,.. Ketika cinta itu mulai layu terbakar panasnya mentari .. Ketika cinta kita sedang diuji Ketika kau dan aku sudah mencari cari alasan tak memberimu kabar hari ini, Masikah kau dapat mempercayaiku ? Karena itu yg kubutuh ..


By Bu Haji

Tuesday 1 April 2014

Transistor

Transistor



Transitor adalah alat semikonduktor yang digunakan sebagai penguat di dalam suatu rangkaian. Ada beberapa hal fungsi lain dari transistor , bisa digunakan sebagai sirkuit pemutus dan penyambung ( sebagai switch ), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya(BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit seumber listriknya.

Fungsi-Fungsi dari transistor pada umumnya :
  1. Sebagai penyearah
  2. Sebagai penguat tegangan dan Daya
  3. sebagai stabilisasi tegangan
  4. sebagai mixer
  5. sebagai osilator
  6. sebagai switch ( pemutus dan penyambung sirkuit )


Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronika modern. seperti halnya dalam rangkaian analog, transistor juga digunakan di dalam rangkaian penguat (amplifier). rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil dan penguat sinyal radio. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikaian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan komponen-komponen lainnya. Pada umumnya transistor memiliki tiga kaki yang biasa disebut dengan colector (C) , emiter (E) dan basis (B) . Untuk menentukan dimana letak basis , emiter atau kolektornya kita bisa menggunakan avometer.

Seperti halnya gambar dibawah ini lah contoh dari jenis transistor yaitu :
  1. NPN
  2. PNP





Cara menetukan kaki pada transistor :


Menetukan transistor tipe PNP 

  1. Atur selektor avometer pada posisi Ohm, terserah mau menggunakan perbesaran yang mana
  2. lalu hubungkan probe merah ke probe basis (B)  dan probe hitam pada teminal emiter (E). jika jarum bergerak ke kanan menunujukan nilai tertentu , berarti Transitor tersebut dalam keadaan baik 
  3. pindahkan probe hitam pada teminal kolektor (C), jika jarum bergerak ke ke kanan menunjukan nilai tertentu , berarti transitor dalam keadaan baik.
Menentukan transitor tipe NPN

  1. Atur selektor avometer pada posisi Ohm, terserah mau menggunakan perbesaran yang mana
  2. lalu hubungkan probe hitam ke probe basis (B)  dan probe merah pada teminal emiter (E). jika jarum bergerak ke kanan menunujukan nilai tertentu , berarti Transitor tersebut dalam keadaan baik 
  3. pindahkan probe merah pada teminal kolektor (C), jika jarum bergerak ke ke kanan menunjukan nilai tertentu , berarti transitor dalam keadaan baik.
catatan
Jika tata letak probe dibalikan dari cara yang disebutkan diatas, maka jarum pada avometer analog harus tidak akan bergerak sama sekali atau "open"


Cara kerja transitor
Pada dasarnya transistor ada dua jenis atau tipe dari transistor. Ada transistor BJT atau bipolar junction transitor atau juga lebih dikenal dengan istilah transistor bipolar (NPN) dan transistor FET atau field effect transistor atau juga lebih dikenal dengan istilah transistor effect (PNP). Berikut cara kerja transistor BJT. Sesuai dengan namanya transitor bipolar ( BJT ) menggunakan dua polaritas yang membawa muatan untuk membawa arus listrik pada kanal produksinya. Di dalam transistor bipolar ( BJT ) juga terdapat suatu lapisan pembatas yang dinamakan depletion zone, yang pada akhirnya setiap arus listrik yang akan masuk akan melewati pembatas tersebut dan terbagi karena adanya depletion zone ini.
Transitor effect ( FET ) Sedikit berbeda dengan cara kerja pada transistor bipolar. Dimana pada transistor effect (FET) ini hanya menggunakan satu jenis polaritar atau pembawa muatan arus listrik. Hal ini jelas berbeda dengan transistor bipolar yang memiliki dua polaritas pembawa muatan. Untuk transistor effect ( FET ), arus yang masuk tidak akan terbagi menjadi dua aliran seperti pada transistor bipolar. Karena posisi letak depletion zone dari resistor effect terdapat di kedua sisi bukan berada di tengah-tengah. Sebenarnya untuk tipe atau jenis transistor dari BJT dan FET sendiri sama saja fungsinya, yang membedakan adalah dari cara kerja transistornya saja. semoga pembahasan kali ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Kapasitor polar dan nonpolar

Kapasitor



Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan arus listrik dalam bentuk muatan, selain itu kapasitor juga dapat digunakan sebagai penyaring frekuensi.
kapasitas untuk menyimpan kemampuan kapasitor adalah C (kapsitor), sebuah kapasitor pada dasarnya terbuat dari dua buah lempengan logam yang saling sejajar satu sama lain dan diantara kedua logam tersebut terdapat bahan isolator yang sering disebut elektrik.

kapasitor terdiri atas dua jenis yaitu kapasitor polar dan non polar 

  1. kapasitor polar 
          kapasitor polar memiliki dua kutub yang berbeda pada kakinya (-/+) memgapa kapasitor ini memiliki polaritas. itu dikarenakan proses pembuatannya menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk kutub positif anoda dan kutub negatif katoda, sehingga dalam pemasangannya tidak boleh terbalik.
kapasitor polar juga biasa disebut dengan nama elco, satuan yang digunakan untuk mengetahui nilai kapasitas sebuah elco adalah uF (mikro farad). Tiap elco memiliki tegangan kerja yang berbeda-beda, biasanya batas maksimal tegangan yang diprbolehkan untuk sebuah elco tertulis pada bodynya. tegangan kerja pada elco dinyatakan dalam volt.



kapasitor polar/elco
Apabila sebuah elco memiliki nilai 10uf/25volt, itu artinya elco tersebut bernilai 10 mikrofarad dan memiliki batas maksimum tegangan 25 volt.
Nama lainnya adalah kondensator adalah komponen yang terdiri dari 2 pelat logam yang dipisahkan dengan isolator. isolator ini menunjukan nama dari kapasitor tersebut. Ukuran kapasitor adalah farad.

1 farad (F) = 1.000.000 mikro farad (F)
1 mikro farad (F) = 1.000 nano Farad (nF)
1 nano farad (F) = 1.000 piko Farad (pF)

sifat kapasitor adalah dapat menerima arus lisrik dan menyimpannya dalam waktu yang terlatif.


    2.   Kapasitor Nonpolar

          Kapasitor non polar adalaha kelompok yang dibuat dengan bahan dielektrik dari keramik, film dan mika. keramik dan mika adalah bahan yang popular serta murah untuk membuat kapsitor yang kapasitansinya kecil. Tersedia dari besaran pF sampai beberapa uF, yang biasanya untuk aplikasi rangkaian yang berkenaan dengan frekuensi tinggi. Termasuk kelompok bahan dielktrik film adalah bahan-bahan material seperti polyster (polyethylene terephthalatea atau dikenal dengan sebutan mylar), polystyrene, polyprophylene, polycarbonate, metalized paper dan lainnya


kapasitor non polar artinya tidak memiliki polaritas. Bagi yang belum mengetahui apa itu polaritas, polaritas adalah kutub postif dan kutub negatif. polaritas sama halnya dengan baterai dimana kutub positif dan negatif dan pemasngannya tidak boleh terbalik. apabila kapsitor non polar artinya tidak memiliki kutub negatif dan postif, jadi pemasangan kapsitor non polar tidak apa-apa jika pemasangan kaki-kakinya terbalik. Mylar, MKM, MKT adlah beberapa contoh sebuah merek dagang untuk kapasitor dengan bahn-bahan dielektrik film. Umumnya kapasitor kelompok ini adalah non polar.

Resistor

Resistor

Kita tahu bahwa bahan konduktor listrik yang sangat baik adalah tembaga. Tembaga memiliki tahanan listrik yang sangat rendah. Akan tetapi, sejumlah sambungan pada rangkaian membutuhkan tahanan listrik yang lebih besar daripada yang dapat diberikan oleh kawat tembaga. Inilah alasan mengapa kita menggunak resistor sebagi tahannan terbaik pada sebuah rangkaian.Sangat tidak mungkin jika di dalam suatu rangkaian kita tidak bertemu dengan resistor.  Di dalam kebanyakan rangkaian listrik kita pasti akan menenumakannya. 

Resistor dapat kita temukan di toko-toko penjual komponen listrik, khusus daerah Jakarta derah glodok lah . glodok adalah tempat terbaik menemukan semua komponen yang ada di suatu rangkaian apalagi jika hanya resisitor. resistor di jual dari kisaran resistansi sebesar 1 ohm sampai dengan 10 mega ohm.
Pengertian dari resistor itu sendiri adalah komponen elektronik dua kutub yang di desain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi bebrbanding dengan arus yang mengalir , berdasarkan hukum ohm yaitu :

V = I.R

resistor dibuat dengan nilai tahanan tertentu (dalam satuan ohm) :
1,0   1,1   1,2   1,3   1,5   1,6   1,8   2,0   2,2   2,4   2,7   3,0
3,3   3,6   3,9   4,3   4,7   5,1   5,6   6,2   6,8   7,5   8,2   9,1   

beberapa cara membaca resistor bisa dengan tabel di bawah atau dengan menggunakan alat ukur yang biasa disebut dengan Avometer 


Warna
Pita pertama
Pita kedua
Pita ketiga
(pengali)
Pita keempat
(toleransi)
Pita kelima
(koefisien suhu)
Hitam
0
0
× 100
Cokelat
1
1
×101
± 1% (F)
100 ppm
Merah
2
2
× 102
± 2% (G)
50 ppm
Jingga (oranye)
3
3
× 103
15 ppm
Kuning
4
4
× 104
25 ppm
Hijau
5
5
× 105
± 0.5% (D)
Biru
6
6
× 106
± 0.25% (C)
Ungu
7
7
× 107
± 0.1% (B)
Abu-abu
8
8
× 108
± 0.05% (A)
Putih
9
9
× 109
Emas
× 10-1
± 5% (J)
Perak
× 10-2
± 10% (K)
Kosong
± 20% (M)

Biasanya sebuah resistor memiliki cincin dengan warna yang berbeda , nah dari sanalah kita bisa membaca berapa niali tahanan dari resistor tersebut.
Contoh : 



Identifikasi empat pita

Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor. Dua pita pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga merupakan faktor pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang terdapat pita kelima yang menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.Sebagai contoh, merah-coklat-merah -emas adalah 21 x 102Ω = 2100 Ω ± 5%. Deskripsi yang lebih mudah adalah: pita pertama, merah, mempunyai harga 2 dan pita kedua coklat, mempunyai harga 1, dan keduanya dihitung sebagai 21. Pita ketiga,kuning, mempunyai harga 102, yang menambahkan dua nol di belakang 21, sedangkan pita keempat, emas, merupakan kode untuk toleransi ± 5%, memberikan nilai 2.100Ω pada keakuratan ± 5%.
Sedangkan pembacaan dengan menggunakan Avometer yaitu dengan arahkan selektor ke arah pembacaan ohm lalu di zeroing maka hubungkan probe pada avometer ke kedua sisi avometer , maka akan terbaca berapa nilain tahanan dari rsistor tersebut.

Gampanglah itu !