Tuesday, 1 April 2014

Resistor

Resistor

Kita tahu bahwa bahan konduktor listrik yang sangat baik adalah tembaga. Tembaga memiliki tahanan listrik yang sangat rendah. Akan tetapi, sejumlah sambungan pada rangkaian membutuhkan tahanan listrik yang lebih besar daripada yang dapat diberikan oleh kawat tembaga. Inilah alasan mengapa kita menggunak resistor sebagi tahannan terbaik pada sebuah rangkaian.Sangat tidak mungkin jika di dalam suatu rangkaian kita tidak bertemu dengan resistor.  Di dalam kebanyakan rangkaian listrik kita pasti akan menenumakannya. 

Resistor dapat kita temukan di toko-toko penjual komponen listrik, khusus daerah Jakarta derah glodok lah . glodok adalah tempat terbaik menemukan semua komponen yang ada di suatu rangkaian apalagi jika hanya resisitor. resistor di jual dari kisaran resistansi sebesar 1 ohm sampai dengan 10 mega ohm.
Pengertian dari resistor itu sendiri adalah komponen elektronik dua kutub yang di desain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi bebrbanding dengan arus yang mengalir , berdasarkan hukum ohm yaitu :

V = I.R

resistor dibuat dengan nilai tahanan tertentu (dalam satuan ohm) :
1,0   1,1   1,2   1,3   1,5   1,6   1,8   2,0   2,2   2,4   2,7   3,0
3,3   3,6   3,9   4,3   4,7   5,1   5,6   6,2   6,8   7,5   8,2   9,1   

beberapa cara membaca resistor bisa dengan tabel di bawah atau dengan menggunakan alat ukur yang biasa disebut dengan Avometer 


Warna
Pita pertama
Pita kedua
Pita ketiga
(pengali)
Pita keempat
(toleransi)
Pita kelima
(koefisien suhu)
Hitam
0
0
× 100
Cokelat
1
1
×101
± 1% (F)
100 ppm
Merah
2
2
× 102
± 2% (G)
50 ppm
Jingga (oranye)
3
3
× 103
15 ppm
Kuning
4
4
× 104
25 ppm
Hijau
5
5
× 105
± 0.5% (D)
Biru
6
6
× 106
± 0.25% (C)
Ungu
7
7
× 107
± 0.1% (B)
Abu-abu
8
8
× 108
± 0.05% (A)
Putih
9
9
× 109
Emas
× 10-1
± 5% (J)
Perak
× 10-2
± 10% (K)
Kosong
± 20% (M)

Biasanya sebuah resistor memiliki cincin dengan warna yang berbeda , nah dari sanalah kita bisa membaca berapa niali tahanan dari resistor tersebut.
Contoh : 



Identifikasi empat pita

Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor. Dua pita pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga merupakan faktor pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang terdapat pita kelima yang menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.Sebagai contoh, merah-coklat-merah -emas adalah 21 x 102Ω = 2100 Ω ± 5%. Deskripsi yang lebih mudah adalah: pita pertama, merah, mempunyai harga 2 dan pita kedua coklat, mempunyai harga 1, dan keduanya dihitung sebagai 21. Pita ketiga,kuning, mempunyai harga 102, yang menambahkan dua nol di belakang 21, sedangkan pita keempat, emas, merupakan kode untuk toleransi ± 5%, memberikan nilai 2.100Ω pada keakuratan ± 5%.
Sedangkan pembacaan dengan menggunakan Avometer yaitu dengan arahkan selektor ke arah pembacaan ohm lalu di zeroing maka hubungkan probe pada avometer ke kedua sisi avometer , maka akan terbaca berapa nilain tahanan dari rsistor tersebut.

Gampanglah itu !

No comments:

Post a Comment